Minggu, 18 Oktober 2009

Gunung Api di Bengkulu Diklaim Terbesar di Indonesia

Gunung Api di Bengkulu Diklaim Terbesar di Indonesia
Berada di Sekitar Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Bandung menilai penemuan gunung api setinggi 4.600 meter oleh para pakar geologi Indonesia dan sejumlah negara asing itu merupakan gunung api terbesar di Indonesia.

Gunung Kerinci yang tingginya sekitar 3.800 meter dan Gunung Semeru sekitar 3.600 meter kalah dengan gunung yang baru ditemukan di perairan Bengkulu tersebut, kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Bandung, Surono, di Jakarta, Jumat. "Kalau gunung ini memang benar gunung api, maka gunung ini merupakan gunung api terbesar di Indonesia," katanya.

Lokasi gunung tersebut berada di Palung Sunda di Barat daya Sumatra, 330km dari Kota Bengkulu atau di sekitar Pulau Enggano, di kedalaman 5.900 meter dan puncaknya ada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut serta memiliki diameter 50 km.

Menurut dia, para peneliti harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kepastian gunung merapi itu, seperti tingkat keaktifan magmanya, memiliki lubang pada bagian atasnya sebagai tempat untuk keluar letusan dan lainnya.

Bila gunung itu merupakan gunung merapi, maka sangat berbahaya jika meletus karena gunung yang berada di tengah laut itu bisa menimbulkan gelombang besar di permukaan laut, bahkan tsunami. Oleh karena itu perlu ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengantisipasi hal itu.

"Para peneliti juga harus melakukan pengawasan dan pemantauan mengenai kondisi gunung tersebut. Serta membuat peta rawan bencana di sekitar gunung itu, sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Surono memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral CGG Veritas dan Institut de Physique Globe) Paris yang menemukan gunung api raksasa tersebut.

Ia memprediksi gunung api yang ditemukan itu sebelumnya pernah beberapa kali meletus, sehingga material-material letusannya membuat gunung itu semakin besar seperti sekarang ini.

Sebelumnya, Riset Kelautan BPPT, LIPI, Departemen ESDM dan CGGVeritas serta IPG (Institut de Physique du Globe) Paris menemukan adanya gunung api raksasa bawah laut dengan diameter mencapai 50km dan tinggi sampai 4.600 meter di 330km arah barat Kota Bengkulu.

"Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam, BPPT, Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).

Gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, ia mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api tersebut.

"Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus," katanya.

Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu merupakan yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.

Tujuan dari survei tersebut untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50km), meliputi Palung Sunda, Prisma Akresi, Tinggian Busur Luar (Outer Arc High) dan Cekungan Busur Muka (Fore Arc Basin) perairan Sumatera.

Sejak kejadian gempa dan tsunami pada akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumtera yang menarik minat banyak peneliti asing.

Tim ahli dari Indonesia, AS dan Prancis kemudian bekerja sama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).

Sumber: TVOne - 30 Mei 2009

Tidak ada komentar: